Do You Really Concern About Global Warming?
by : Titut Mulyono
Tidak jarang kita mengaku sebagai orang yang perduli terhadap lingkungan atau lebih spesifik lagi terhadap pemanasan global. Tapi tidak banyak diantara kita yang mengetahui dengan sungguh-sungguh apa itu pemanasan global, dan bagaimana dampaknya terhadap diri kita masing-masing ataupun terhadap bumi kita secara keseluruhan.
Jika kita masih ingat, ketika kita duduk di Sekolah Dasar dulu, belajar Geografi ataupun Ilmu Bumi, kita diajari mengenai komposisi gas yang terdapat di bumi kita tercinta ini. Salah satu kandungan gas yang amat penting bagi manusia yang hidup di bumi ini adalah O2 atau oksigen. Kita diperkenalkan oleh guru kita masing-masing, bahwa kandungan gas oksigen di bumi kita adalah sebesar 21% dari total jumlah kandungan gas yang terdapat di bumi. Tapi itu info jaman dahulu kala, sekitar 20tahun yang lalu.
Tahukah anda, bahwa kini jumlah kandungan gas oksigen di bumi kita telah menurun jauh...? Banyak diantara kita yang tidak mengetahui hal tersebut. Dikarenakan kita terlalu percaya bahwa alam akan bisa mem-balance-kan kembali apapun yang menimpa pada dirinya. Meskipun pendapat itu tidak seluruhnya salah, tapi juga tidak seluruhnya benar.
Pada dasarnya, alam memang memiliki kemampuan untuk dapat mem-balance-kan kembali apapun yang menimpa pada dirinya. Tapi orang sering lupa, bahwa untuk melakukan hal itu, alam membutuhkan siklus yang cukup memakan waktu, dan juga komponen-komponen yang terdapat di dalamnya diasumsikan stabil/seimbang.
Contohnya, mengenai kemampuan alam untuk dapat me-recycle kembali limbah yang terdapat di dalam tanah. Alam memang memiliki kemampuan ini, tetapi dengan catatan, tanahnya tetap subur, gembur, ditambah lagi proses tersebut membutuhkan waktu yang relatif cukup panjang; jika dibandingkan dengan "datangnya kembali" limbah dengan kecepatan yang tinggi.
Rusaknya tanah, menyebabkan rantai kerusakan lain, yaitu air dan udara. Dimana ketiga komponen ini sangat penting bagi kelangsungan hidup mahluk hidup penghuni bumi. Tapi berapa banyak dari kita yang sungguh-sungguh perduli?
Contohnya, saya ingin bertanya pada anda, tahukah anda bahwa kandungan oksigen di bumi kita telah menurun menjadi 17% saja, dari yang asalnya adalah 21% ? Dan tahukah anda apa akibatnya jika kandungan oksigen ini menurun hingga mencapai angka kritis 16% saja? Beberapa ahli mengatakan, bahwa jika kandungan oksigen di bumi mencapai angka 16%, maka sebagian besar dari penghuni bumi akan mengalami koma, karena tubuh mahluk hidup akan menjadi sangat kekurangan zat yang satu ini. Angka terkini adalah 17%, sudah sangat dekat dengan angka ambang kritis yaitu 16%. Apakah bukan sudah waktunya jika MULAI SEKARANG kita sudah harus benar-benar memperhatikan bumi kita yang telah terlalu lama dan sering dirusak oleh kita, manusia? Sadarkah kita bahwa pengrusakan bumi itu pada akhirnya akan membahayakan kelangsungan hidup kita dan juga anak cucu kita nantinya....??
Jika kita masih ingat, ketika kita duduk di Sekolah Dasar dulu, belajar Geografi ataupun Ilmu Bumi, kita diajari mengenai komposisi gas yang terdapat di bumi kita tercinta ini. Salah satu kandungan gas yang amat penting bagi manusia yang hidup di bumi ini adalah O2 atau oksigen. Kita diperkenalkan oleh guru kita masing-masing, bahwa kandungan gas oksigen di bumi kita adalah sebesar 21% dari total jumlah kandungan gas yang terdapat di bumi. Tapi itu info jaman dahulu kala, sekitar 20tahun yang lalu.
Tahukah anda, bahwa kini jumlah kandungan gas oksigen di bumi kita telah menurun jauh...? Banyak diantara kita yang tidak mengetahui hal tersebut. Dikarenakan kita terlalu percaya bahwa alam akan bisa mem-balance-kan kembali apapun yang menimpa pada dirinya. Meskipun pendapat itu tidak seluruhnya salah, tapi juga tidak seluruhnya benar.
Pada dasarnya, alam memang memiliki kemampuan untuk dapat mem-balance-kan kembali apapun yang menimpa pada dirinya. Tapi orang sering lupa, bahwa untuk melakukan hal itu, alam membutuhkan siklus yang cukup memakan waktu, dan juga komponen-komponen yang terdapat di dalamnya diasumsikan stabil/seimbang.
Contohnya, mengenai kemampuan alam untuk dapat me-recycle kembali limbah yang terdapat di dalam tanah. Alam memang memiliki kemampuan ini, tetapi dengan catatan, tanahnya tetap subur, gembur, ditambah lagi proses tersebut membutuhkan waktu yang relatif cukup panjang; jika dibandingkan dengan "datangnya kembali" limbah dengan kecepatan yang tinggi.
Rusaknya tanah, menyebabkan rantai kerusakan lain, yaitu air dan udara. Dimana ketiga komponen ini sangat penting bagi kelangsungan hidup mahluk hidup penghuni bumi. Tapi berapa banyak dari kita yang sungguh-sungguh perduli?
Contohnya, saya ingin bertanya pada anda, tahukah anda bahwa kandungan oksigen di bumi kita telah menurun menjadi 17% saja, dari yang asalnya adalah 21% ? Dan tahukah anda apa akibatnya jika kandungan oksigen ini menurun hingga mencapai angka kritis 16% saja? Beberapa ahli mengatakan, bahwa jika kandungan oksigen di bumi mencapai angka 16%, maka sebagian besar dari penghuni bumi akan mengalami koma, karena tubuh mahluk hidup akan menjadi sangat kekurangan zat yang satu ini. Angka terkini adalah 17%, sudah sangat dekat dengan angka ambang kritis yaitu 16%. Apakah bukan sudah waktunya jika MULAI SEKARANG kita sudah harus benar-benar memperhatikan bumi kita yang telah terlalu lama dan sering dirusak oleh kita, manusia? Sadarkah kita bahwa pengrusakan bumi itu pada akhirnya akan membahayakan kelangsungan hidup kita dan juga anak cucu kita nantinya....??
No comments:
Post a Comment